Turin - Sudah dua gelar Scudetto didapat Andrea Pirlo sepanjang kariernya. Untuk persaingan jadi juara di musim ini, dia merasakan hal yang spesial karena harus berkompetisi dengan mantan klubnya, AC Milan.
Pirlo kini di ambang meraih titel juara Liga Italia bersama Juventus. Dengan tinggal menyisakan empat pertandingan, Bianconeri unggul tiga poin atas Rossoneri di puncak klasemen.
Terkait upaya meraih Scudetto-nya yang ketiga, gelandang internasional Italia itu merasakan pengalaman yang berbeda dibanding sebelum-sebelumnya. Sebabnya adalah keharusan bersaing dengan Milan, klub yang sempat dibelanya selama 10 musim.
"Kami tahu kalau Rossoneri akan bertarung sampai akhir dan jelas setelah bermain di sana selama 10 tahun persaingan ini rasanya spesial buat saya," sahut Pirlo di situs resmi Juventus.
Selain merebut Scudetto, 'Si Nyonya Tua' juga berpeluang menorehkan rekor lainnya di akhir musim nanti. Itu akan terjadi jika anak didik Antonio Conte bisa mempertahankan rekor tak terkalahkan yang masih bertahan hingga kini.
"Kami melihat kemajuan dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya dan beriringan dengan waktu kepercayaan diri kami tumbuh. Saya bisa cepat menyesuaikan diri, terbantu dengan fakta bahwa saya sudah mengetaui sebagian dari rekan-rekan saya sejak lama," tuntas pesepakbola 32 tahun itu.
Pirlo kini di ambang meraih titel juara Liga Italia bersama Juventus. Dengan tinggal menyisakan empat pertandingan, Bianconeri unggul tiga poin atas Rossoneri di puncak klasemen.
Terkait upaya meraih Scudetto-nya yang ketiga, gelandang internasional Italia itu merasakan pengalaman yang berbeda dibanding sebelum-sebelumnya. Sebabnya adalah keharusan bersaing dengan Milan, klub yang sempat dibelanya selama 10 musim.
"Kami tahu kalau Rossoneri akan bertarung sampai akhir dan jelas setelah bermain di sana selama 10 tahun persaingan ini rasanya spesial buat saya," sahut Pirlo di situs resmi Juventus.
Selain merebut Scudetto, 'Si Nyonya Tua' juga berpeluang menorehkan rekor lainnya di akhir musim nanti. Itu akan terjadi jika anak didik Antonio Conte bisa mempertahankan rekor tak terkalahkan yang masih bertahan hingga kini.
"Kami melihat kemajuan dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya dan beriringan dengan waktu kepercayaan diri kami tumbuh. Saya bisa cepat menyesuaikan diri, terbantu dengan fakta bahwa saya sudah mengetaui sebagian dari rekan-rekan saya sejak lama," tuntas pesepakbola 32 tahun itu.
0 komentar:
Post a Comment