SEO

News Update :
Showing posts with label SEJARAH. Show all posts
Showing posts with label SEJARAH. Show all posts

Tuntunan Shalat Sunnah

Wednesday, 27 June 2012


Berikut macam-macam shalat sunnah:
1.     SHALAT SUNNAH WUDHU
Shalat sunat wudhu atau yang disebut juga dengan shalat syukrul wudhu adalah shalat yang dikerjakan setelah berwudhu. Tata cara pelaksanannya adalah:
a.   Sehabis berwudhu kita disunahkan membaca doa:
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdauu laa syarika lahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu. Allahummaj’alnii minat-tawwaabiina waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min ‘ibaadikash-shaalihiin.
Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh.”
b.  Selesai membaca doa tersebut, lalu melaksanakan shalat sunah wudhu 2 rakaat.
Niatnya:
Ushallii sunnatal-wudhuu’I rak’ ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: ”Aku niat shalat sunah wudhu 2 rakaat karena Allah.”
c.     Shalat ini dikerjakan 2 rakaat sebagaimana shalat yang lain dengan ikhlas sampai salam.
d.    Keutamaan Shalat Syukrul Wudhu
“Rasulullah berkata kepada Bilal: Ceritakanlah kepadaku amal apa yang amat engkau harapkan dalam Islam, sebab aku mendengar suara kedua sandalmu di surga? Bilal menjawab: Tidak ada amal ibadah yang paling kuharapkan selain setiap aku berwudhu baik siang atau malam aku selalu shalat setelahnya sebanyak yang aku suka” . (HR  Bukhari)
2.     SHALAT TAUBAT
Shalat Taubat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim jika ingin bertaubat terhadap kesalahan yang pernah ia lakukan. Shalat taubat dilaksanakan dua raka’at dengan waktu yang bebas kecuali pada waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seseorang melakukan suatu perbuatan dosa, lalu dia bangun (bangkit) dan bersuci, kemudian mengerjakan shalat, dan setelah itu memohon ampunan kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya”.
Kemudian beliau membaca ayat :
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah – Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS Ali-Imran: 135)
Tata Cara Shalat Taubat
Jumlah rakaatnya 2, 4 sampai 6 rakaat.
Niat shalat taubat:
“Ushallii sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku niat shalat sunat taubat dua rakaat karena Allah.”
Doanya:
“Astagfirullahal azhiim al ladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuraa.”
Artinya:
Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, aku mengaku bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang hidup terus selalu terjaga. Aku memohon taubat kepada-Nya, selaku taubatnya seorang hamba yang banyak berdosa, yang tidak mempunyai kekuatan untuk berbuat mudharat ataupun manfaat, untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.
3.     SHALAT DHUHA
Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika matahari sedang naik. Kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam.
Tata Cara Shalat Dhuha
1.     Pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah membaca surat Asy-Syams
2.     Pada rakaat kedua membaca surat Adh-Dhuha
Niat shalat dhuha adalah:
“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah.
Doa yang dibaca setelah shalat dhuha:
“Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, dan perlindungan itu, perlindungan-Mu”. “Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh”.
Rahasia dan Keutamaan shalat Dhuha
Hadits Rasulullah saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:
1.     Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).
2.     Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
“Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab; “Ya! Rasul berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)
3.     Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surge.” (Shahih al-Jami`: 634)
4.     Memeroleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
“Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan:
“Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”
Artinya:
Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu
5.     Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah….(Shahih al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna” (Shahih al-Jami`: 6346).
6.     Ampunan Dosa
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)
4.     SHALAT TAHAJUD
Shalat Tahajud  adalah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu malam, dimulai selepas isya sampai menjelang subuh.
Jumlah rakaat pada shalat ini tidak terbatas, mulai dari 2 rakaat, 4, dan seterusnya.
a.     Pembagian Keutamaan Waktu Shalat Tahajud
1.     Sepertiga malam, kira-kira mulai dari jam 19.00 samapai jam 22.00
2.     Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00
3.     Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh.
b.                            Niat shalat tahajud
“Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa”
Artinya:
“Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah”
c.                             Doa yang dibaca setelah shalat tahajud:
“Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.”
Artinya:
“Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”
Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa Rasulullah jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa:
“Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati walardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu nuurus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu wa wa’dukal-haqqu wa liqaa’uka haqqun wa qauluka haqqun wal-jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallama haqqun, waass’atu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakaltu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa a’lantu antal muqaddimu wa antal mu’akhiru la ilaaha illa anta aula ilaaha gairuka wa laa haula quwwata illa billah.”
Artinya:
Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta beserta segala isinya. Bagi-Mulah segala puji, pemancar cahay langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engakaulah yang haq, dan janji-Mu adalah benar, dan surge adalah haq, dan neraka adalah haq, dan nabi-nabi itu adalah haq, dan Nabi Muhammad adalah benar, dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan ynag terakhir. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul alamin. Tiada daya upaya melainkan dengan pertolongan Allah.”
d.  Setelah itu, perbanyaklah membaca istigfar sebagai berikut
“Astagfirullaahal azhim wa atuubu ilaiih”
Artinya:
“Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya”
e.   Keutamaan Shalat Tahajud
Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
“Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Surga dengan selamat.” (HR Tirmidzi)
Bersabda Nabi Muhammad saw:
“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam.” (HR Muslim)
Selain itu, Allah sendiri juga berfirman:
“Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS Al-Isra’: 79)
Dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda: Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR Muslim dan Ahmad)
“Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR Ahmad)
f. Kiat Mudah Shalat Malam/Qiyamullail
Agar kita diberi kemudahan bangun malam untuk melakukan shalat malam, cobalah tips-tips berikut ini:
1.     Aturlah aktivitas di siang hari agar malamnya Anda tidak kelelahan. Sehingga tidak membuat Anda tidur terlalu lelap.
2.     Makan malam jangan kekenyangan, berdoa untuk bisa bangun malam, dan jangan lupa pasang alarm sebelum tidur.
3.     Hindari maksiat, sebab menurut pengalaman Sufyan Ats-Tsauri, “Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5 bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan.”
4.     Ketahuilah fadhilah (keutamaan) dan keistimewaan qiyamulail. Dengan begitu kita termotivasi untuk melaksanakannya.
5.     Tumbuhkan perasaan sangat ingin bermunajat dengan Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
6.     Baik juga jika janjian dengan beberapa teman untuk saling membangunkan dengan miscall melalui telepon atau handphone.
7.     Buat kesepakatan dengan istri dan anak-anak bahwa keluarga punya program tahajud bersama sekali atau dua malam dalam sepekan.
8.     Berdoalah kepada Allah swt. untuk dipermudah dalam beribadah kepadaNya.
5.     SHALAT HAJAT
Shalat Hajat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ia memiliki hajat tertentu dan ia ingin hajat tersebut dikabulkan oleh AllahSWT.
Shalat dilakukan minimal 2 raka’at dan maksimal 12 raka’at dengan salam setiap 2 rakaat. Shalat ini dapat dilakukan kapan saja asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan shalat (lihat pada shalat sunnat).
a.             Niat shalat hajat
“ Ushallii sunnatal haajati rak’aataini lillaahi ta’aala.”
Artinya:
“Aku berniat shalat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
b.            Doa Shalat Hajat
Setelah selesai shalat hajat, lalu membaca istigfar.
Dalam kitab Tajul Jamil lil ushul, dianjurkan setelah shalat hajat membaca istigfar 100x, seperti kalimat istigfar yang biasa atau sebagai berikut:
“Astagfirullaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaiih.”
Artinya:
“Aku memohon ampunan kepada Tuhanku, dari dosa-dosa, dan aku bertaubat kepada-Mu”
c. Selesai membaca istigfar lalu membaca shalawat nabi 100x, yakni:
“Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatarridhaa wardha ‘an ashaabihir ridhar ridhaa.”
Artinya:
“Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas jungjunan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian.”
“Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As `aluka muujibaari rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli itsmin. Laa tada’ lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.”
Artinya:
“Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.”
Setelah itu, mohonlah kepada Allah apa yang kita inginkan, insya Allah, Allah mengabulkannya. Amin.
d.            Keutamaan Shalat Hajat
Sabda Rasulullah:
“Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat.” (HR Ahmad)
Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh’iy, dia berkata, “Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini.” Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya.” (HR Baihaqi)
6.     SHALAT SUNNAH TASBIH
Shalat sunat tasbih adalah shalat sunat yang di dalamnya dibacakan kalimat tasbih sebanyakk 300 kali.
Niat shalat tasbih:
“Ushallii sunnat tasbihi rak’ataini lillaahi ta’aalaa”
Artinya:
“Aku niat shalat sunat tasbih dua rakaat, karena Allah.”
Tata Cara Shalat Tasbih
Shalat tasbih dilakukan 4 raka’at (jika dikerjakan siang maka 4 raka’at dengan sekali salam, jika malam 4 raka’at dengan dua salam ) sebagaimana shalat biasa dengan tambahan bacaan tasbih pada saat-saat berikut:
NO
Waktu
Jml. Tasbih
1
Setelah pembacaan surat al fatihah dan surat pendek saat berdiri
15 kali
2
Setelah tasbih ruku’ (Subhana rabiyyal adzim…)
10 Kali
3
Setelah I’tidal
10 Kali
4
Setelah tasbih sujud pertama (Subhana rabiyyal a’la…)
10 Kali
5
Setelah duduk diantara dua sujud
10 Kali
6
Setelah tasbih sujud kedua
10 Kali
7
Setelah duduk istirahat sebelum berdiri (atau sebelum salam tergantung pada raka’at keberapa)
10 Kali
Jumlah total satu raka’at
75
Jumlah total empat raka’at
4 X 75
= 300 kali
7.     SHALAT SUNNAH AWWABIN
Shalat sunat awwabin adalah shalat sunat yang dikejakan selesai mengerjakan shalat sunat ba’da magrib, dilakukan sebanayak 2 sampai dengan 6 rakaat.
a. Adapun tata cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut
Shalat 2 rakaat dengan niat:
Ushallii ral’ataini shalaatal-awwaabiina sunnatal lillaahi ta’aallaa.
Artinya:
“Aku niat shalat dua rakaat sunat awwabin, karena Allah.
b.   Sesudah membaca Fatihah pada rakaat pertama, bacalah:
·         surat Al-Ikhlas 6x
·         surat Al-Falaq 1x
·         surat An-Naas 1x
begitupun dengan rakaat kedua.
c.     Sehabis salam dua rakaat, maka shlat lagi 2 rakaat. Dan dibaca pada rakaat pertama dan kedua setelah Al-Fatihah mana saja surat yang dikehendaki. Niatnya, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.
d.    Sesudah itu, berdiri lagi dengan niat sama seperti sebelumnya, dilaksanakan 2 rakaat, dengan bacaan pada rakaat pertama sesudah Al-Fatihah, bacalah surat Al-Kafirun dan pada rakaat kedua sesudah membaca Al-Fatihah bacalah surat Al-Ikhlas.
Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
“Barang siapa shalat 6 rakaat setelah magrib, di sela-selanya tidak berbicara kotor, maka ia mendapatkan pahala ibadah selama12 tahun.”
Kemudian beliau juga meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa shalat 20 rakaat setelah maka Allah mambangun rumah di sorga untuknya”, Tirmidzi berkata, hadist Abu Harairah “gharib” (hanya diriwayatkan seorang rawi yang tidak kuat).”
Tabrani juga meriwayatkan dari Ammar bin Yasir, Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa melakukan shalat 6 rakaat setelah maghrib, maka diampuni dosanya meskipun sebanyak ombak lautan.
8.     Solat Safar
Apabila seseorang hendak berpergian, sebelum meninggalkan rumah, ia dianjurkan mengerjakan solat safar dua rakaat; demikian pula sesudah tiba di rumah kembali.
Caranya sama dengan mengerjakan solat subuh, hanya niatnya berlainan, yaitu berniat solat safar sunnat kerana Allah SWT. Selesai solat berdoalah agar perjalanan diridhai, dimudahkan dan diselamatkan Allah SWT. dalam perjalanan, baik pribadi, tugas maupun keluarga yang ditinggalkan.
Inilah, macam-macam shalat sunnah yang dapat saya sampaikan, semoga kita semua selalu istiqomah menjalankan shalat sunnah. Insya Allah!
>>

Tata Cara Shalat Dhuha dan Keutamaan Shalat Dhuha


Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika matahari sedang naik. Waktu shalat dhuha kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur dengan niat shalat dhuha.
Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam. Berikut penjelasan tata cara, niat, rahasia dan keutamaan mengerjakan shalat Dhuha :
A. Tata Cara Shalat Dhuha
* Niat shalat dhuha di dalam hati :
“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”

“Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’alaa.”
* Membaca doa Iftitah
* Membaca surat Al-Fatihah
* Membaca satu surat didalam Al-Quran
- Surat Asy-Syams
- Surat Al-Lail
- Surat Adh-Dhuha
- Surat Al Insan
- (Atau surat Al-Quran yg lainnya)
* Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
* I’tidal dan membaca bacaanya
* Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
* Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya
* Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
* Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.
Doa yang dibaca setelah shalat dhuha:
“Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, dan perlindungan itu, perlindungan-Mu”.
“Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh”.
“Allaahumma innad dhuha dhuhaauka, wal-jamaala jamaaluka, wal-qudrota qudratuka, wal-’ishmata ‘ishmatuka. In kaana rizqii fil-ardhi fa akhrijhu, wa in kaana fissamaa’i fa anzilhu, wa in kaana haraaman fa thahhirhu, bi haqqi dhuhaaika wa jamaalika wa qudratika, ya Allah”.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya masa pagi ini adalah masa pagiMU, keindahan ini adalah keindahanMU, kuasa ini adalah kekuasaanMU, kenyamanan ini adalah kenyamananMU. Seandainya rizki saya tersembunyi di dalam bumi maka keluarkanlah, jika di langit turunkanlah, jika haram bersihkanlah, berkat kesejatian masa pagiMU, keindahanMU, dan kekuasaanMU, ya Allah.”
B. Rahasia dan Keutamaan shalat Dhuha
Hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:
1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).
2. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.

Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
Mereka menjawab;  “Ya!
Rasul saw berkata lagi: 
“Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.”(Shahih al-Targhib: 666)
3. Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634)
4. Memeroleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”
(Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).
5. Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…”(Shahih al-Targhib: 673).
Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:
“Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (Shahih al-Jami`: 6346).
6. Ampunan Dosa
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.”(HR Tirmidzi)
Dengan mengetahui tata cara, niat dan keutamaan shalat Dhuha diatas, semoga menjadi pedoman untuk selalu melaksanakan shalat sunah dhuha dengan benar. Dengan niat karna Allah, semoga mendapat pahala dan tempat yg baik di akhirat nanti. Amin.. Dari berbagai sumber.
>>

Tuntunan Sholat Lengkap

"....Dan dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat itu dapat mencegah (Pelakunya) dari perbuatan yang keji dan munkar"(AL. Ankabuut,29:45)... Bismillahir Rahmaanir Rahiim "Dengan Nama Allah, Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang"

Rasulullah SAW Bersabda dan bertanya pada para sahabatnya.


"Bagaimanakah pendapatmu bilamana didepan pintu rumah kalian ada sungai; kalian semua mandi ( setiap saat memasuki rumah) dalam seharinya 5 kali, apakah masih ada kotoran yang melekat pada badan orang tersebut?"

Para sahabat menjawab,"tidak ada kotoran pada badan orang tersebut, ya Rasulullah. "kemudian Rassulullah melanjutkan sabdanya; " Demikian itulah contoh sholat lima waktu, Allah akan melebur membersihkan segala kesalahan." ( HR.Bukhori Muslim )


--------------------------------------------------------

Friday, April 01, 2011


ISTINJAK

Istinjak merupakan salah satu tata cara untuk menghilangkan kotoran . kalau tayammum dan wudlu adalah untuk menghilangkan kotoran bagian dalam yang disebut dengan hadats, dan istinjak untuk menghilangkan kotoran bagian dalam yang disebut dengan hadats, dan istinjak untuk menghilangkan kotoran bagian luar yang disebut najis.

Definisi istinjak 
Istinjak ialah membersihkan kotoran setelah buang air kecil atau besar, baik berupa kotoran atau air kencing. Yang di utamakan pada bagian ini adalah membersihkan kotoran yang bersal dari dubur. 

Alat yang di gunakan istinjak
Alat untuk membersihan ada dua : ialah air dan batu. Untuk air adalah sebagai mana tata caranya membersihkan najis dengan air, kalau najis sudah tidak ada warna, bau dan rasa, maka dianggap najis sudah hilang. Begitu pula dengan istinjak dengan air. Membersihkan mudah dan tidak membutuhkan syarat – syarat yang rumit.

Namun sebagai peringatan, baik istinjak menggunakan air dan menggunakan batu, yang diperhatikan adalah :

- setelah bersuci jangan mencium tangan dengan tujuan masih berbau atau tidak.
- Harus bias memperkirakan bahwa tempat keluar kotoran sudah bersih dengan beberapa siraman yang sudah dibisakan, tanpa menciumnya cara seperti ini sudah sah.

Adapun istinjak dengan batu memiliki syarat – syarat dibawah ini.

Syarat – syarat istinjak

1. menggunakan tiga batu. Yang di maksud tiga batu adalah tiga kali usapan dengan cara seabgai berikut :
- harus membawa batu lebih dari tiga buah
- kemudian dubur harus diusap sampai tidak kelihatan kotorannya yang melekat dibatu. Kalau sudah bersih kemudian baru di hitung satu kali usapan, kedua dan sampai ketiga.
Batu yang digunakan harus mutlak batu dan suci keberadaanya, tidak boleh dengan tulang, kotoran yang kering, sebab semua itu najis.
2. tempat ( dubur ) harus dibersihkan dulu, diperkirakan bentuk najisnya tidak kelihatan, dengan cara dibersihkan dengan batu tanpa hitungan sebagai mana sudah di jelaskan, baru setelah itu dihitung satu usapan.
3. kotoran yang di dubur tidak sampai kering.
4. pada waktu buang kotoran tidak boleh berpindah – pindah tempat, dengan maksud agar kotoran tidak ada yang melekat jauh disekitar dubur, Yang nanti membersihkan sangat menyulitkan.
5. tidak ada hal – hal yang menyentuh daerah dubur yang membuat tempat itu najis kembali. Missal setelah berjalan jauh atau berlari, di mungkinkan ada keringat yang keluar dan lanras mengalir ke bawah kea rah dubur, sehingga membuat tempat itu basah dan najis kembali.
6. tidak boleh terkena air, apabila ia menemukan air maka lebih baiknya melakukan istinjak dengan air, ini lebih sempurna dan baik sekali.

Adab istinjak 

Artinya : “dari salman ra. Dia berkata katanya ditanyai orang,”bukan kah rasulullah sudah mengajarkan kepada engkau tentang segala galanya! Bahkan sampai mengenai perkara buar air. “ jawabnya, “benar, malah beliau melarang kita buang air menghadap kiblat, beliau melarang pula istinjak dengan tangan kanan, istinjak kurang dari tiga buah batu dan ( dilarang ) istinjak dengan kotoran hewan yang sudah mengeras atau dengan tulang.” ( HR.Muslim ) 

Dapat ditarik kesimpulan adab istinjak sebagai berikut : 

1. jangan menghadap kiblat.
2. jangan menggunakan tangan kanan ketika membersihkan
3. dengan batu ganjil atau lebih dari tiga.
4. tidak boleh dengan benda – benda yang najis, seperti kotoran yang mengeras dan tulang ( bangkai )
5. jangan istinjak pada jalan yang sering dilalui orang atau dibawah pohon yang sangat teduh yang sewaktu waktu dibuat berteduh orang.
6. jangan memegang dzakar dengan tangan kanan ketika kencing
7. ada tempat sebagai tabir agar tidak kelihatan orang, kalau tidak ada tabir maka pergilah yang jauh yang sekiranya orang – orang tidak bisa melihat.
8. melakukan yang sekiranya sopan, seperti kencing jangan berdiri karena perbuatan itu tidak sopan, selain percikakkan najis semakin jauh dan akan mudah mengenai benda – benda yang suci.
9. jangan dengan bicara kecuali terpaksa.


Demikianlah pembahasan sedikit mengenai istinjak, mudah – mudahan kita menjadi mengerti dan mengetahuinya setelah membaca tentang istinjak ini.

Sunday, March 20, 2011


TAYAMUM

Tayamum merupakan cara untuk menghilangkan hadats sebagai pengganti wudlu dikarena ada sebab – sebab yang memaksa. Orang tidak boleh melakukan tayammum selagi dirinya dan keadaannya masih memungkinkan menemukan air. Tayamum hanya di khususkan pada peristiwa – peristiwa kritis tidak ada air.
DEFINISI TAYAMMUM
Tayammum ialah pengganti wudlu untuk menghilangkan hadats kecil atau juga pengganti untuk menghilangkan hadats besar pada saat tertentu dan syarat – syarat terntentu pula. Praktek tayammum hanya mengusap wajah dan dua belah tangan sampai persendian.
Tayammum untuk satu kefardluan. Artinya, tayammum hanya bias tahan untuk satu kewajiban dan tidak bisa digunakan untuk menunaikan kewajiban yang lain walaupun ia belum mengalami batal sebagai mana wudlu. Akan tetapi tayammum bisa digunakan untuk beberapa saja ibadah – ibadah sunnat. Boleh saja membaca Al-quran berulang kali atau sholat dhuha, tahajjud, istikhara berkali – kali, tayammum tetap bertahan dan tidak rusak karenanya.
SEBAB – SEBAB TAYAMMUM
Apabila seorang akan melakukan shalat dan ternyata setelah kesana kemari ia tidak memperoleh air karena suasana kering berkepanjangan atau karena yang lain, maka Allah memutuskan dalam firmatnnya.


Artinya : “ Apabila engkau tidak menemukan air maka bertayammumlah dengan tanah yang bersih, usaplah wajahmu dan tanganmu dengan tanah itu” ( S. Al Ma’idah : 6 )
Rasulullah saw bersabda :
“Dari sa’id bin Abdurrahman bin abza, dari ayahnya : sesungguhnya datang seorang laki – laki bertanya kepada umar, “ “aku junub akan tetapi aku tidak memperoleh air ( bagaimana bisa aku shalat?), Umar menjawab : jangan shalat.” Kemudian Ammar berkata, “Ya Amiril mukminin, tidaklah engaku ingat ketika aku dan engkau bersama – sama dalam suatu perjalanan ? sementara kita bersama – sama junub dan tidak memperoleh air! Kemudian engkau tidak shalat, tetapi aku bergulingan ditanah lalu aku melakukan shalat. Sesudah itu Rasulullah SAW. Bersabda : sesungguhnya sudah cukup kalau engkau memukulkan kedua telapak tangan engkau ketanah, susudah itu meniupnya lalu disapukan, keduanya kewajah dan ketangan”.Umar berkata, “ Jika engkau khendaki, aku tidak akan menceritakan hadits ini”. ( HR.Muslim ).
Jadi maksud tayammum ialah memukulkan kedua telapak tangan ke tanah, lalu diusapkan kewajah, kemudian dipukulkan kembali ketanah dan diusapkan ke tangan sampai kepersendian. Adapaun sebab – sebabnya tidak hanya karena kesepian air sehingga tidak bisa berwudlu. Ada sebab – sebab lain yang menyatakan dan lebih jelasnya di bawah ini:
  1. Tidak ada air baik ketika berpergian atau didaerahnya sendiri, namun masih diharuskan berusaha kesana kemari untuk mencarinya.
  2. Ada sebab – sebab yang tidak dibolehkan menyentuh air, misal sakit keras, yang seumpama disentuhkan air sakitnya semakin parah.
  3. Memulyakan hewan yang dimulyakan. Maksudnya, apabila ada air yang hanya cukup sekali wudlu dan pada waktu itu ada he wan yang dimulyakan sangat haus sekali, maka sebaiknya air itu tidak jadi digunakan untuk wudlu namun diberikan kepada hewan yang haus itu.
Hewan yang dimulyakan adalah selain hewan yang tidak dimulyakan, adapun hewan yang tidak dimulyakan sebagai berikut :
  • Orang yang meninggalkan shalat
  • Orang yang bersuami isteri dan melakukan zina
  • Murtad
  • Orang kafir harby
  • Anjing
  • Babi ( dan hewan yang membawa najis mughaladhah ).
Manusia termasuk hewan, yaitu hewan unnathiq (
hewan yang bisa bicara ), dan orang yang tidak melakukan shalat termasuk hewan yang tidak dimulyakan. Apabila ada air sedikit dan disana melihat ada orang yang kehausan yang orang itu sering tidak melakukan sholat, maka air sebaiknya dibuat wudlu dan jangan berikan kepada orang tersebut. Namun seumpama ada air sedikit dan disana melihat ada kambing yang kehausan, maka sebaiknya iar itu diberikan kepada k
ambing dan kita melakukan tayammum.
SYARAT – SYARAT TAYAMMUM
Bilamana sebab – sebab sudah mendesak dan mengaharuskan tayammum, maka boleh melakukan tayammum dengan syarat :
  1. menggunakan debu yang suci. Tidak boleh menggunakan debu yang musa’mal ( debu yang sudah pernah digunakan tayammum). Juga tidak boleh menggunakan debu yang sudah bercampur dengan kapur atau gamping atau benda – bedan lembut lain yang selain debu.
  2. sudah mencari kesana kemari.
  3. mengerti tata caranya.
  4. menghilangkan najis – najis yang berada di debu
  5. melakukan tayammum di dalam waktu shalat
  6. mengetahui arah kiblat sebelum tayammum, sebab kadang di daerah lain orang tidak tahu arah mana kiblat mana tidak.
  7. satu kali tayammum untuk sekali kefardluan.
FARDLU TAYAMMUM
  1. memindahkan debu. Debu yang masih bercampur dengan apapun dipindahkan pada tempat yang baik, ditaruh pada tempat yang layak, lantas dibuat tayammum. Sekali – kali jangan langsung pada bumi sebab perkirakan disana banyak najis – najis, dan yang terbaik adalah ambil tanahnya dan letakkan yang baik.
  2. niat.
Lafadz niat Tayammum


Artinya : Aku niat melakukan tayammum agar dapat mengerjakan shalat, fardlu karena Allah ta’ala”.
    1. Mengusap wajah
    2. Mengusap dua tangan sampai persendian ( siku – siku )
    3. Tertib antara dua usapan
Antara keduanya tidak dimasuki perkara – perkara selain tayammum atau dibalik.
PRAKTEK CARA TAYAMUM

Penjelasan :
  1. menggerakan niat tayammum dalam hati diletakan bersamaan mengusap wajah.
  2. memukulkan telapak tangan ke tanah hanya 2 kali. Sekali untuk mengusap wajah dan sekali untuk mengusap dua tangan dengan cara seperti penjelasan nomor 3
  3. usapakan dalam tayammum hanya satu kali; sekali wajah, tangan kanan dan tangan kiri
  4. cara mengusap tidak boleh di ulang – ulang, satu kali mengusap berati sudah dianggap rata. Seperti cela – cela dijemari tidak perlu diratakan seperti dalam wudlu.
  5. tata cara tayammum karena tidak ada air atau karena sakit tidak boleh tersentuh air tidak ada bedanya.
  6. dilakukan dengan tertib.
  7. dan yang dimaksud mengusap ialah sekedar mengusap, tidak boleh diulang – ulang atau digosok – gosok diratakan seperti dalam wudlu.
SUNNAT – SUNNAT TAYAMMUM
Pada waktu tayammum disunnatkan melakukan :
  1. membaca BASMALLAH sebelum memulai.
  2. mendahulukan tangan yang kanan kemudian yang kiri.
  3. menipiskan debu yang berada ditelapak tangan sebelum di usapkan dengan cara meniup sedikit.
HAL – HAL YANG MEMBATALKAN TAYAMMUM
  1. segala perkara yang membatalkan wudlu’ juga membatalkan tayammum
  2. menemukan air sebelum menunaikan shalat apabila yang menyebabkan tayammum karena tidak adanya air. Kalau tayammumnya disebabkan karena sakit akan batal apa bila sakitnya itu tidak bahaya lagi karena oleh air.
  3. memperkirakan disana ada air, misal diatas sana pada daerah pegunungan atau lembah ada burung – burung yang berterbangan mengitari diatasnya, sebagai tanda bahwa di bawahnya ada air. Melihat semacam ini sudah batal kalau tayammumnya di sebabkan karena tidak adanya air.
  4. murtad ( keluar dari agama islam ).


.....Sesungguhnya Sholat itu mencegah perbuatan keji dan munkar.

Saturday, March 19, 2011


PRAKTEK MENGERJAKAN WUDLU’


Cara mengerjakan wudlu sesungguhanya sama dengan yang ada dalam fardlu wudlu, hanya saja dalam praktek nanti di tambah satu yang sudah umum, ialah mengusap dua telinga.

Selain ada sabda Rasulullah yang mengajarkan tentang cara – cara berwudlu, sabdanya :

Artinya : “ Sesungguhnya Humran, hamba sahayanya utsman bin Affan ra. Menceritakan bahwa utsman bin affan ra. Minta air untuk digunakan berwudlu. Mula – mula ia mencuci kedua telapak tangannya tiga kali, sesudah itu ia berkumur – kumur dan memasukan air kedalam hidung. Kemudian ia mencuci muka tiga kali. Setelah itu mencuci tangan kanan sampai persendian tiga kali, kemudian mencuci tangan kiri seperti mencuci tangan yang kanan. Kemudian menyapu kepala. Kemudian mencuci kaki bagian kanan sampai pada dua mata kaki tiga kali, setelah itu mencuci kaki yang kiri sebagai mana mencuci kaki yang kanan. Sesudah itu kemudian dia berkata, “ seperti itulah aku melihat Rassulullah berwudlu, sebagaimana wudlu’ku ( yang baru saja dilakukan ). Kemudia Rassulullah SAW bersabda. “ barang siapa yang melakukan wudlu’ sebagaimana wudlu’ku ini, kemudian ia melakukan shalat dua rakaat tanpa bercakap – cakap dengan dirinya sendiri ( melamun ), maka Allah mengampuni dosa – dosanya yang sudah lewat.” ( HR.Muslim )

Berikut praktek melakukan wudlu’ disertai gambar.





Tulisan berikutnya adalah TAYAMUM 



.....Sesungguhnya Sholat itu mencegah perbuatan keji dan munkar.

Friday, March 18, 2011


PERKARA YANG MEMBATALKAN WUDlU'

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam sejahtera untuk sahabat – sahabat semua. Alhamdulilah pada kesempatan yang baik ini saya masih diberikah sehat, sehingga masih bisa melajutkan tulisan yang cukup lama terabaikan. Senang rasanya melihat ada yang mampir ke blog ini, apa lagi sampai ada yang mengoreksi dan memberi masukan, secara tidak langsung mengetuk hati saya untuk segera meneruskan tulisan ini.
Memang tulisan ini terlihat sepenggal sepenggal, karena memang lewat blog jadi semampu saya menulis saja. Tapi pada intinya tulisan ini nantinya saling berkaitan dan nyambung. Karena sengaja saya menulis dari awal pembahasannya jadi nanti kalau sahabat semua baca dari pertama saya ngpos tulisan ini mudah – mudahan sedikit bisa memahami dan syukur – syukur ada manfaatnya.
Tapi tidak begitu juga, saya cuma menulis saja karena saya pikir pasti sahabat semua sudah mempunyai pondasi dalam hal ibadah shalat ini. Karena itu memang kewajiban kita selaku umat islam. Jadi tulisan ini hanya sekedar mengingatkan kembali jika memang ada yang terlupakan dalam ibadah kita. Di tulisan ini juga terkadang ada penjelasan hal yang kecil dan terdengar sepele, tapi bisa membatalkan wudhu atau ibadah sholat kita. Makanya kalau kita tidak malas baca mudah-mudahan jadi tau dan memahaminya.
Baiklah saya coba lanjutkan saja. Sepertinya terlalu banyak pembukaan dalam tulisan saya ini. Maklum sudah lama banget tidak nulis. Dan kalo saya lihat terakhir nulis tgl 8 september 2008 sementara sekarang sudah tahun 2011 coba bayangkan berapa tahun blog ini terbaikan ?
PERKARA YANG MEMBATALKAN WUDlU'
Ada beberapa point atau perkara yang dapat membatalkan wudhu di antaranya :
1 ) keluarnya sesuatu dari jalan depan ( alat kelamin ) dan jalan belakang ( dubur ), baik berupa kotoran , kentut atau angin saja. Segala sesuatu yang keluar dari jalan depan bisa membatalkan kecuali yang keluar adalah mani. Orang yang keluar mani tidak membawa hadast kecil namun hadast besar. Wudlu’nya tidak batal akan tetapi ia wajib mandi besar, dan setelah mandi besar tidak usah wudlu lagi dengan catatan, ia tidak melakukan sesuatu yang membuat batalnya wudlu. Sebab dengan mandi besar menghilangkan hadast besar akan ikut hilang hadast hadast yang kecil.
2) Akalnya hilang, missal gila, mabuk, pingsan atau tidur. Orang yang pingsan atau yang disebutkan di atas berati akalnya tidak ingat apa – apa. Kecuali orang yang tidur dengan posisi duduk tidak bergerak atau mengeser – geser pantatnya, tidak akan membatalkan wudlu, missal waktu mendengarkan khotbah tiba – tiba mengantuk dan tertidur, apabila tidurnya tidak sampai menggerser – geser pantatnya maka ketika akan shalat tidak usah wudlu lagi, sebab wudlunya masih ada walau ia dianyatakan tidur atau tertidur.
3) Bertemuanya kulit laki – laki dan perempuan yang masing – masing adalah sudah baligh tanpa adanya benda yang menghalangi. Tidak memandang umpama seorang laki – laki menyentuh kulit wanita yang tua, hitam, jelek yang tidak menimbulkan syahwat, tetap bersentuhan itu membatalkan walaupun tidak mengeluarkan syahwat. Atau ada seorang laki – laki yang memotong alat kelaminnya, laki – laki yang tidak memiliki syahwat dengan wanita,tetap kalau ia bersentuhan dapat merusak wudlu’nya, begitu juga sebaliknya. Kecuali laki laki menyentuh anak perempuan di bawah umur ( belum baligh ), persentuhan itu tidak membatalkan, begitu juga sebaliknya.
4) Menyentuh alat kelamin pada bagian kepalanya atau dubur dengan telapak tangan bagian dalam, baik miliknya sendiri atau milik orang akan dapat membatalkan wudlu. Untuk laki – laki yang disentuh membatalkan adalah bagian kepalanya, umpama tersentuh dua pelir tidaklah membantalkan wudlu. Dan untuk perempuan adalah bibirnya. Bila yang tersentuh itu milik mayat, ada yang berpendapat tidak membatalkan.
Baiklah untuk sementara ini saja yang dapat saya sampaikan atau saya tulis, sebagai pembuka tulisan saya yang sudah lama terbaikan ini. Mudah2an bermanfaat dan menambah pengetahuan untuk saya khususnya, dan untuk sahabat semua umumnya yang membutuhkan dan belum mengetahuinya. Perlu di ingat, saya bukan sedang menggurui sahabat semua, tapi hanya sekedar berbagi pengetahuan lewat tulisan. Sebenarnya saya juga masih belajar.
Tulisan berikutnya insya allah akan berlanjut yaitu : Praktek Mengerjakan Wudlu. Tunggu yah, mudah – mudahan saya bisa menuliskanya. amin
Wassalamualaikum Wr.Wb


.....Sesungguhnya Sholat itu mencegah perbuatan keji dan munkar.

Monday, September 08, 2008


WUDHU

Alhamdulilah, pada kesempatan yang baik ini saya bisa menulis kembali beberapa tulisan atau terusan yang mengenai pembahasan tentang sholat. Ini merupakan mujijat buat saya, karena sudah hampir 3 tahun lebih saya tidak melanjutkan tulisan diblog ini. Luar biasa, tentunya waktu 3 tahun merupakan jangka yang cukup panjang. Seperti yang telah saya jelaskan bahwa saya akan melanjutkan tulisan saya ini secara berangsur - angsur. Nah mungkin baru kali ini hati saya terketuk kembali untuk segera melanjutkan tulisan yang sangat bermanfaat untuk saya pribadi maupun untuk para pembaca blog saya yang memang membutuhkan.
Kalau saya lihat di bawah pembahasan tulisan saya baru sampai mengenai MANDI. Mandi merupakan salah satu syarat untuk sahnya menjalankan sholat. Sedangkan pembahasan kita disini masih sangat jauh atau panjang. Karena nanti pada intinya saya akan menyampaikan inti yang sebenarnya, yaitu panduan sholat atau tata cara melakukan sholat.
Baiklah mari saja segera saya lanjutkan tulisan saya yaitu mengenai WUDHU.
Wudhu menurut bahasa artinya bersih atau indah, sedangkan menurut syara adalah membersihkan anggota wudhu untuk menghilangkan hadas kecil.
  1. Rukun – rukun wudhu.
Rukun wudhu dapat di bagi menjadi enam :
  1. niat
  2. membasuh muka
  3. membasuh kedua tangan hingga siku
  4. mengusap sebagian rambut kepala
  5. membasuh kedua kaki hingga mata kaki
  6. tertib artinya teratur tidak bolak balik.
  1. Sunah – sunah wudhu.
Ada beberapa hal yang termasuk ke dalam sunah – sunah wudhu di antaranya adalah sebagai berikut :
  1. dimulai dengan membaca BASMALAH ( bismillahir rahmaanir rahiim )
  2. membasuh kedua tangan sampai pergelangan tangan.
  3. berkumur – kumur membersihkan gigi
  4. membersihkan lubang hidung.
  5. membasuh seluruh rambut kepala dengan air
  6. membasuh kedua telinga, bagian luar dan dalam.
  7. membersihkan sela jari tangan dan kaki
  8. membaca doa sesudah wudhu.
  9. selalu mendahulukan yang kanan dan mengahirkan dengan yang kiri
  10. semuanya di lakukan tiga kali
  1. Batalnya wudhu.
Ada beberapa hal yang membatalkan wudhu di antaranya sebagai berikut :
  1. keluarnya benda dari qubul atau kemaluan dan dubur atau anus misalnya kentut, buang air besar ( pup )
  2. hilang akal ( gila ), mabuk, pingsan, dsb.
  3. menyentuh kemaluan qubul ataupun dubur anus dengan tangan kanan atau jari – jari tangan dengan tanpa penutup, baik terhadap kemaluan miliknya atau anaknya sendiri.
  4. bersentuhan kulit antara lelaki dan perempuan yang bukan muhrimnya.
  5. tidur.
  1. Tata cara berwudhu
Ada beberapa tata cara berwudhu yaitu di antaranya :
  1. dimulia dengan membaca “BASMALAH” sambil mencuci kedua tangan sampai pergelangan tangan hingga bersih.
  2. berkumur sambil membersihkan gigi
  3. membersihkan lubang hidung tiga kali
  4. membasuk muka tiga kali, mulai dari tumbuhnya rambut kepala sampai bawah dagu dan dari telinga kanan hingga telinga kiri, di sertai niat wudhu :
bacaanya sebagai berikut :
Nawaitul Wudhuu-a li raf’il hadatsil ashghari fardhal lillahi ta’aala.
Artinya : aku berniat wudhu untuk menghilangkan hadas kecil. Fardhu karena Allah ta’aala.
  1. setelah itu membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak tiga kali.
  2. membasuh rambut kepala sebanyak tiga kali
  3. membasuh kedua telinga sebanyak tiga kali
  4. membasuh kedua kaki sebanyak tiga kali
  5. tertib artinya tidak bolak – balik.
  1. Berdoa sesudah wudhu.
Sebaiknya segala sesuatu harus di akhiri dengan doa, termasuk setelah wudhu adapun doa setelah wudhu adalah sebagai berikut :
Asyhadu al laa ilaaha illallahu wahdahu la syariika lah, wa asyhadu anna muhamadan abduhu wa rasuuluh. Allaahummaj’alnii minattawabiina waj’alni minal mutatahhirin, waj’alni min ibaadikash shaalihiin, subhaanakallaahumma wa bi hamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.
Artinya :
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan ( yang berhak di sembah ) kecuali Allah yang maha esa, tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba dan rasul Nya. Ya Allah jadikanlah aku termasuk golongan orang – orang mensucikan diri, dan jadikanlah aku termasuk orang – orang yang saleh. Maha suci engkau ya Allah dan dengan memujimu, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan ( yang berhak di sembah ) kecuali engkau. Aku mohon ampun kepadaMu dan aku bertoba kepadamu.
Baiklah mungkin baru sampi disini saja dulu tulisan saya, lain waktu insya Allah jika saya sehat akan saya lanjutkan tulisan ini. Tegur sapa sangat saya harapkan disini silahkan tuliskan kritik dan sarannya mengenai tulisan ini siapa tau ada yang salah insya allah saya akan perbaharui.
.....Sesungguhnya Sholat itu mencegah perbuatan keji dan munkar.

Monday, September 25, 2006


E. MANDI



E. MANDI
1. Hukum mandi 

Bagi orang yang akan shalat, tidak sah sholatnya jika masih mempunyai hadats besar. Hadats yang disebabkan bersetubuh, keluar mani, haid, nifas dan melahirkan. Hadats besar dapat di hilangkan dengan mandi. Atau mandi wajib, atau mandi hadats besar. Hukm mandi ini adalah wajib. 

2. Sebab – sebab yang mewajibkan mandi.

Hal – hal yang menyebabkan seseorang wajib mandi ada 6, yaitu : 
a. bersetubuh ( walaupun tidak keluar air mani )
b. keluar air mani ( baik karena bersetubuh maupun karena mimpi atau sebab lainnya ).
c. Mati yang bukan mati syahid ( orang yang mati syahid tidak wajib di mandikan ) 
d. Selesai haid ( mestruasi ), yaitu keluarnya darah dari rahim wanita setelah berusia 9 tahun setiap bulan sebagai bagian dari sirklus biologisnya.
e. Selesai nifas, yaitu darah yang keluar dari rahim wanita setelah melahirkan.
f. Wiladah ( melahirkan ) 
Catatan : 
Cirri – ciri air mani adalah : 

1. keluarnya dengan memancar ( tersendat – sendat ) 
2. saat keluar terasa lezat 
3. baunya : 
a. jika masih basah seperti bau adonan roti, atau bau mayang korma
b. jika sudah kering seperti bau putih telur.

3. Fardhu mandi 

Fardhu mandi ada 3, yaitu : 
a. Niat. Niat ini di baca di dalam hati pada saat mulai membasuh bagian manapun dari tubuh. Adapun lafal niat mandi adalah :

NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBARI FARDHAN LILLAAHI TA’AALAA. 

Artinya : ( di baca dalam hati! ) 
“ aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena allah taala.”

b. membasuh seluruh tubuh dengan air sampai rata ( semua rambut dan kulitnya harus kena air ) 
c. menghilangkan najis jikad ada di badan. 

4. Sunat mandi 

Sunat mandi ada 5, yaitu : 
a. membaca basmalah ( “ bismillaahir rahmaanir rahiim “ )
pada saat akan memulai mandi. 
b. berwudhu ( sebelum mandi ) seperti dudhu hendak sholat.
c. Membasuh ( menggosok ) badan dengan tangan sampai 3 kali 
d. Mendahulukan yang kanan dari pada yang kiri.
e. Muwalat,yaitu sambung menyambung dalam membasuh anggota badan.

5. Mandi sunat.

Selain mandi wajib, ada beberapa mandi yang di sunatkan, yaitu : 
a. mandi ketika hendak sholat jum’at 
b. mandi ketika hendak sholat idul fitri 
c. mandi ketika hendak sholat idul adha
d. mandi setelah sembuh dari penyakit gila
e. madni ketika hendak melaksanakan ihram haji atau umrah 
f. mandi setelah memandikan mayat 
g. mandi seorang kafir setelah masuk islam
h. dan lain – lain. 

6. Beberapa larangan bagi orang yang mempunyai hadats besar.
a. larangan bagi orang yang sedang junub :

1. mendirikan sholat, baik sholat wajib mapun sholat sunat
2. mengerjakan thawaf, baik thawaf rukun haji maupun thawaf sunat.
3. menyentuh atau membawa Al-Qur’an.
4. mebaca Al- Qur’an 
5. berhenti lama ( berdiam ) di mesjid

B. larangan bagi orang yang sedang haid dan nifas

1. semua larangan bagi orang yang sedang junub ( 1 – 5 di atas ) berlaku pula bagi orang yang sedang haid nifas
2. di cerai ( di talak ) 
3. berpuasa, baik puasa wajib maupun puasa sunat 
4. bersetubuh 
5. bersenang – senang antara pusat dan lutut
6. menyebrangi mesjid jika khawatir mengotorinya dengan darah.



.....Sesungguhnya Sholat itu mencegah perbuatan keji dan munkar.

Saturday, September 23, 2006


Temanya masih Thaharah


Temanya masih Thaharah, pembahasannnya mengenai najis. berikut sambungannya yang baru sempat saya tulis. terima kasih buat yang sudah kasih masukan, mungkin saya akan terus lanjut sampai tujuan.




2). Najis Hukmiyah, yakni najis yang tidak tampak wujudnya, misalnya bekas air kencing. Cara mencuci najis ini adalah dengan menyiramkan air walaupun satu kali saja pada tempat yang terkena najis itu.

c). Najis Mughallazhah ( Najis berat ), yaitu najis anjing dan babi serta keturunannya. Cara mencuci najis ini adalah dengan membasuhnya 7 kali, dan salah satunya di campur dengan tanah.




4. Najis yang di maaf

Ada beberapa najis yang di maafkan keberadaanya, yaitu tidak wajib di cuci atau dibersihkan jika menempel pada badan, pakaian, atau tempat orang yang shalat. Najis najis tersebut adalah :

a. Darah dari binatang yang tidak mengalir darahnya, misalnya darah nyamuk
b. Nanah bisul, baik bercampur darah maupun tidak.
c. Darah jerawat, sedikit ataupun banyak.

Disamping itu ada beberapa najis yang di maaf jika jatuh di air atau zat cair, yaitu :

a. bulu yang najis, jika sedikit
b. bangkai binatang yang tak mengalir darahnya, misalnya nyamuk, kutu, semut, lalat, kalajengking, kecoa, dan lain – lain, jika jatuh di air atau zat cair dan mati dengan sendirinya ( tidak sengaja di taruh atau di matikan ) 
c. Najis yang tak terlihat mata biasa karena sedikitnya. 
d. Paruh burung atau mulut tikus, jika bersentuhan dengan air atau zat cair. 
e. Debu yang bercampur najis.

D. Istinja dan adab buang air 

1. Istinja 

Istinja adalah membersihkan kubul ( kemaluan depan ) atau dubur ( kemaluan belakang ) setelah buang air kecil atau buang air besar. Istinja ini hukumnya wajib. 
Alat yang dapat dipergunakan untuk beristinja adalah : 

a. air
b. batu ( tiga buah batu atau satu batu yang mempunyai tiga sisi ) 
c. benda – benda yang keras, keset dan suci, serta tidak dimuliakan. Misalnya kaya, tisu, dsb. 

Benda – benda yang licin, misalnya kaca atau batu yang licin, tak sah di gunakan untuk beristinja, karena tak dapat menghilangkan najis. Begitu pula benda – benda yang di hormati, misalnya makanan dan minuman, tidak bleh di gunakan untuk beristinja, karena termasuk pembuatan tabzir ( mubazir ) sedangkan tabjir di larang oleh agama. 

Syarat beristinja dengan batu atau benda – benda lainnya selain air adalah :

1. kotoran itu belum kering 
2. kotoran itu tidak mengenai bagian lain selain tempat keluarnya. 
3. tidak kedatangan najis lain selain dari padanya. 

Jika salah satu dari ketiga syarat ini tak terpenuhi, maka tidak sah beristinja dengan batu atau bedan lainnya, jadi harus dengan air. 

2. Adab buat air.

Dalam islam, bagi orang yang akan buang air, ada tata cara yang perlu di perhatikan, yiatu :

1. hendaklah buang air di tempat tertutup 
2. masuklah ke WC atau kamar kecil dengan kaki kiri, dan keluar dengan kaki kanan 
3. hendaklah buang air di tempat yang jauh dari orang banyak, sehingga tak mengganggu mereka. 
4. jika buang air di luang - lubang tanah, karena di khawatirkan menyakiti binantang yang ada di dalamnya. 
5. jangan buang air di air tergenang 
6. jangan buang air di bawah pohon yang sedang berbuah 
7. jangan buang air di tempat yang biasa di pakai untuk berteduh. 
8. jangan berbicara, kecuali dalam keadaan terpaksa.
9. jangan membawa atau membaca ayat AlQur’an, atau benda yang ada tulisan nama Allah.
10. jika terpaksa buang air di tempat terbuka, maka jangan mengadap kiblat atau membelakanginya. 
11. membaca doa ketika masuk dan ketika keluar.
>>

Popular Posts

Like Button

 
Login to Facebook
Join Join Computer Word in Facebook!